Berita

Home Berita BELAJAR DARI ALAM: SISWA KUNJUNGI KELOMPOK TANI UNTUK BUAT PUPUK DARI LIMBAH DAPUR

BELAJAR DARI ALAM: SISWA KUNJUNGI KELOMPOK TANI UNTUK BUAT PUPUK DARI LIMBAH DAPUR

Semarang, 5 Februari 2025

Sebagai bagian dari program pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), siswa kelas V melakukan kunjungan edukatif ke Kelompok Tani Kebun Gapuro ( Kampung jambu kristal )di kelurahan wates. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan siswa pada cara membuat pupuk organik dari bahan dapur dan sisa makanan, sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.

Dalam kunjungan ini, para siswa didampingi oleh guru kelas masing-masing. Mereka disambut hangat oleh Ketua Kelompok Tani, Pak Nurhadi, yang langsung mengajak siswa berkeliling melihat proses pengomposan. Siswa diajak mengamati bahan-bahan seperti kulit sayur, nasi basi, daun kering, serta air cucian beras yang biasa dijadikan kompos cair (mol) atau pupuk padat alami.

“Kita tidak perlu beli pupuk mahal, cukup manfaatkan sisa makanan di rumah. Yang penting tahu caranya, sabar, dan jaga kebersihannya,” jelas Pak Nurhadi sambil menunjukkan tong komposter yang digunakan oleh kelompok tani.

Siswa tampak antusias saat mencoba langsung mencampur sisa dapur dengan larutan EM4 dan gula merah, lalu menuangkannya ke dalam ember tertutup sebagai bagian dari proses fermentasi. Beberapa siswa mencatat prosesnya dengan serius, sementara lainnya mewawancarai petani untuk tugas laporan kunjungan.

“Saya baru tahu kalau air cucian beras bisa jadi pupuk cair untuk tanaman. Biasanya dibuang begitu saja di rumah,” kata Haidar, siswa kelas V Zubair.

Kegiatan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya mengurangi limbah rumah tangga serta mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Menurut Bapak Hasan Nur Faizin, S.Sos., guru kelas V salman, kegiatan ini bukan hanya tentang belajar membuat pupuk, tapi juga membangun karakter peduli lingkungan dan kerja sama.

Di akhir kunjungan, siswa diberikan tantangan untuk membuat pupuk organik sendiri di rumah dan mendokumentasikan prosesnya dalam bentuk video atau laporan tertulis. Hasil karya akan dipresentasikan di kelas dan kemudian akan dipraktikan serta di promosikan ke luar sekolah.

Dengan kegiatan seperti ini, sekolah berharap siswa tidak hanya pintar di kelas, tetapi juga terampil dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.

Bagikan berita

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x